Libya Jadi Sasaran Pemburu Harta Karun

Libya Jadi Sasaran Pemburu Harta Karun

Loading...
Foto : Koin-koin peninggalan sejarah di Libya (farm4)


BENGHAZI - Beberapa benda bersejarah di Libya yang berupa koin-koin kuno, perhiasan, dan patung-patung dijarah dari berangkas bank di bagian timur Libya.

Sekira 8.000 benda bersejarah di Libya dicuri oleh seseorang yang berhasil menyelinap ke berangkas di bank yang ada di Kota Benghazi.

Para warga setempat mengatakan, bank tersebut diserang oleh para penjarah pada Februari lalu, ketika warga Benghazi mulai melakukan pemberontakan terhadap mantan penguasa Libya Moammar Khadafi. Kaca di salah satu bank di Libya pecah dan berangkas di bawah tanah pun tampak terbuka.

"Ini adalah bencana," ujar seorang pelindung barang-barang antik di Libya, Yussuf Ben Nasr, seperti dikutip Reuters, Senin (31/10/2011).

Seorang reporter dari Reuters menemukan koin perunggu yang ditempatkan di bagian belakang toko perhiasan di Benghazi, ketika reporter itu memberitahukan kepada Yussuf mengenai koin yang dijual itu, Yussuf mengatakan, koin itu merupakan peninggalan sejarah.

"Ini adalah harta karun nasional yang tak ternilai harganya, dan bagian dari sejarah yang hilang," ujar Yussuf yang saat ini merubah rumahnya sebagai tempat penyimpan barang-barang antik.

Meski saat ini kepolisian dan interpol mulai mengadakan pencarian terhadap harta karun di Benghazi, barang-barang bersejarah itu sudah hilang dari kota tersebut.

Menurut laporan, benda bersejarah yang dicuri adalah peti berisi koin emas dan perak dengan tulisan kaligrafi yang timbul di sisinya.

Para ahli mengatakan, banyak barang-barang antik di Libya yang selamat dari jarahan setelah pasukan revolusi masuk ke wilayah kota. Meski demikian, koleksi barang bersejarah yang ada di bank Benghazi tampaknya tidak berhasil diselamatkan.(

Catat Ulasan

0 Ulasan